Japa menahan kekuatan aliran pikiran yg mengarah pada objek. Ia memaksa pikiran untuk bergerak menuju Tuhan. Mantra caitanya tersembunyi dalam setiap mantra. Bila sadhaka atau murid spiritual menunjukan kurang teguh dalam sadhana-nya maka mantra sakti atau kekuatan mantra memperkuat sadhana sakti para sadhaka. Pengucapan mantra terus
menerus bahkan dengan memperpanjangnya selama beberapa bulan, akan
memotong kebiasaan-kebiasaan baru dalam pikiran dan otaknya.
Selama
berjapa segala sifat ketuhanan secara cepat akan mengalir dalam
pikirannya, ibarat minyak yg mengalir dari bejana yg satu ke bejana
lainnya. Japa merubah alam pikiran manusia, yg kemudian mengisinya
dengan sifat sattva.
Japa merubah substansi mental dari nafsu menuju kesucian, dari rajas menuju sattva,
yg dapat menenangkan dan memperkuat pikiran dan membuatnya
introspektif. Ia menahan kecenderungan-kecenderungan luar serta
melenyapkan segala jenis pemikiran buruk beserta kecenderungannya. Ia
mempengaruhi penetapan dan austeriti, sehingga akhirnya menuntunnya pada
darsana Tuhan langsung, sebagai ista devata atau dewa pelindung atau realisasi Tuhan.
Pikiran dibersihkan melalui japa yg terus menerus dan pemujaan. Japa mengisinya dengan pemikiran baik dan murni. Pengucapan mantra dengan terus menerus dan melakukan pemujaan akan memperkuat samskara yg
baik. "Apapun yg dipikirkan manusia, demikian pula jadinya". Ini
merupakan hukum psikologis. Pikiran seseorang yg melatih dirinya sendiri
dalam pikiran baik, pemikiran suci, mengembangkan kecenderungan untuk
memikirkan hal-hal yg baik. Karakter dibentuk dan dirubah dengan
pemikiran baik yg berlanjut. Bila pikiran memikirkan gambaran (citra)
Tuhan selama melaksanakan japa dan pemujaan, maka substansi mental pun
sesungguhnya mengenakan wujud citra tersebut. Kesan-kesan dari obyek
tertinggal dalam pikiran, dan inilah yg disebut samskara. Bila tindakan sangat sering diulang-ulang samskara memperoleh
kekuatan dengan pengulangan dan kecendrungan atau kebiasaan yg dibentuk
dalam pikiran. Mereka yg membiarkan pemikiran-pemikiran Ilahi
sesungguhnya merubahnya menjadi bersifat Ilahi itu sendiri dengan
pemikiran yg tetap ataupun meditasi. Bhava atau pembawannya akan
dibersihkan dan disucikan. Yg bermeditasi dan obyek yg dimeditasikannya,
pemuja dengan yg dipujanya, pemikir dan pikirannya, menjadi satu dan
sama. Inilah sesungguhnya samadhi, hasil dari pemujaan atau upasana atau melakukan japa.
Pengucapan nama Tuhan yg dilakukan dengan hening, Hari Om atau Sri Rama,
adalah obat yg mujarab terhadap segala penyakit. Tidak pernah dapat
dihentikan bahkan sehari pun dan dalam keadaan apapun. Ia seperti
makanan. Tapi makanan spiritual untuk jiwa-jiwa yg lapar. Yesus
mengatakan : "Kamu dapat hidup dengan susah payah hanya dari sepotong roti, tapi kamu dapat hidup walaupun hanya pada nama Tuhan itu saja."
Kamu dapat mereguk dan hidup dari nektar yg mengalir selama melakukan
japa dan meditasi. Bahkan dengan pengulangan mekanis sebuah mantra sederhana
pun mempunyai kekuatan yg luar biasa. Ia dapat membersihkan pikiran, yg
melayani sebagaimana seorang penjaga pintu. Ia begitu akrab dengan anda
kapan pun pemikiran-pemikiran duniawi menguasi pikiran. Pada saat itu
juga anda dapat mengendalikan pemikiran-pemikiran tersebut dan melakukan
smarana mantra. Bahkan selama melakukan pengulangan mantra secara mekanis tadi, sebagian dari pikiran bekerja sama dengannya.
Andaikata anda mengucapkan kata 'kotoran' atau 'air kencing'
saat teman anda sedang makan, barangkali ia memuntahkan makanannya.
Bila anda memikirkan makanan lezat seperti Pizza lidahmu akan keluar air
liur. Ada suatu kekuatan dalam setiap kata. Bila hal itu hanya
berkaitan dengan kata-kata biasa, bagaiman halnya dengan kekuatan sakti yg pasti ada di dalam nama Tuhan - Hari, Rama, Siva atau Krsna?
Pemikiran atau pengulangan nama-Nya menghasilkan pengaruh yg luar biasa
dalam pikiran. Ia mentransformasi substansi mental, yaitu 'citta' merubah samskara jahat dalam pikiran, merubah sifat-sifat asura atau
bersifat setan dan membawa para bhakta berhadapan dengan Tuhan. Tidak
ada keragu-raguan dalam hal ini. Wahai para ilmuwan atheis dan yg
ragu-ragu, bangunlah! Buka matamu. Ucapkan selalu nama-Nya. Nyanyikanlah
dan lakukan kirtana.
Hanya 'NAMASMARANA'
sajalah yg bebas dari kesulitan dan rintangan. Ini sangatlah mudah,
memberikan kesenangan dan sangat sederhana. Oleh karena ia dikatakan
sebagai kepala atau raja dari segala sadhana (cara mencapai realisasi Tuhan).
Bila anda mengucapkan nama-Nya anda harus memperlihatkan dari lubuk hatimu yg terdalam, ananya bhakti
(pasrah kepada Tuhan tanpa mencintai obyek lainnya). Anda harus
mengusir segala pemikiran duniawi lainnya dari pikiranmu. Istilah dengan
pemikiran tentang Tuhan itu saja, dan anda harus berjuang dan bekerja
keras. Tetaplah terserap di dalam-Nya. Anda harus memiliki avyabicarini bhakti.
Mencintai Krsna selama tiga bulan, Rama tiga bulan, Sakti selama enam bulan. Sewaktu-waktu Hanuman dan lainnya untuk Siva, sangat tidak baik. Ini adalah vyabicarini bhakti. Bila anda mencintai Krsna, cintailah Ia sampai akhir. Ibarat anda melihat kayu di balik kursi, meja, tongkat, bangku, almari dan sebagainya, lihatlah antaratman, avyakta (tersembunyi) Krsna dalam setangkai bunga, pohon, buah, gelas dan segala jenis benda lainnya. Inilah yg disebut ananya bhakti, yg merupakan para bhakti.
Sebagaimana anda mengingat segala sifat-sifat anakmu saat anda memikirkan namanya, seperti Visva-nathan umpamanya, maka anda harus mengingat sifat-sifat Tuhan yg Mahatahu, Mahakuasa, dan sebagainya, saat anda memikirkan nama-Nya.
Bila anda mengucapkan mantra, milikilah sattvika bhava atau suddha bhava (perilaku mental yg benar, perasaan sattva). Bhava akan
muncul perlahan-lahan saat proses pembersihan sedang berlangsung.
Bahkan pengucapan yg mekanis mempunyai efek yg luar biasa. Vibrasi dalam
pikiran yg dibentuk oleh pengucapan mantra, membersihkan citta, dan membawanya ke citta-suddhi.
Seorang pemula harus mempunyai japa-mala atau tasbih. Selanjutnya ia dapat mengandalkan manasika japa (pengucapan mantra di dalam hati). Bila saja seorang mengucapkan mantra selama enam jam per hari, maka hatinya akan dibersihkan dengan cepat. Dia akan merasa suci. Anda harus mempunyai keyakinan pada guru-mantra dan harus menjaga kerahasiaanya.
Makin pendek mantra yg anda pakai akan membuat pikiran lebih terpusat. Dari semua mantra yg ada maka mantra Rama-nama paling mudah untuk diucapkan, karena mudah mengulang-ngulangnya.
0 komentar:
Posting Komentar